PPI Turki, MASAT Malaysia, TSAT Thailand dan FSA Philipina berpartisipasi dalam seminar tentang demokrasi di negara ASEAN pada Sabtu (24/03/2019) di aula kantor YTB, sebuah lembaga pemberi beasiswa dari Pemerintah Turki .

Mengangkat tema Demokrasi, setiap negara diwakili oleh satu mahasiswa yang aktif di Turki untuk menyampaikan topik. Tercatat, dari lndonesia diwakili oleh Adhe Nuansa Wibisono, mahasiswa S3 Keamanan Internasional di Polis Akademi Ankara. la dengan cermat menjelaskan dinamika demokrasi Indonesia dengan kurun waktunya hingga polemik menjelang pemilihan presiden di tahun 2019.

Pembicara kedua, Anwar Komaa, mahasiswa Thailand yang mengambil S3 Hubungan Internasional di Universitas Dokuz Eylul berbicara tentang dinamika monarki di Thailand, yang sedikit banyak menghambat demokrasi di negaranya.

Pembicara ketiga adalah Imaduddin Rabani bin Zulbahar, mahasiswi Malaysia yang mengambil magister di Universitas Medeniyet, Istanbul. Dalam sesinya, ia menjelaskan tentang sejarah demokrasi Malaysia termasuk dinamika pro dan kontra masyarakat pada Pemilu terakhir. Baik itu unjuk rasa di ranah publik maupun perdebatan di ranah sosial media.

Untuk Keynote speaker sendiri disampaikan oleh Fatih Mehmet Serenli Direktur SESRIC, sebuah research center sub organ OKl. Fatih menjelaskan demokrasi secara umum dan tantangan demokrasi ke depan. Khusus dibidang ekonomi, menurutnya demokrasi mampu menyokong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan membantu mewujudkan distribusi kekayaan ekonomi yang lebih adil.

Summit of ASEAN Students’ in Turkey 2019

Pada helatan yang sama, terdapat deklarasi pembentukan ASEAN Students Community yang diinisiasikan menjadi wadah bagi para pelajar Asia Tenggara di Turki. Penandatanganan deklarasi diwakili oleh ketua pelajar dari masing-masing negara yaitu Nur Izzah Binti Fakharuldin (Malaysia) Darliz Aziz (Indonesia), Kyle Christian Manejero (Filipina) dan Fadel Chehae (Thailand).

“Sebagai mahasiswa dari Asia Tenggara, ada banyak program yang bisa dilaksanakan jika kami saling berkolaborasi. Salah satunya adalah memperkenalkan ASEAN. Komunitas ini hadir pada dasarnya adalah keinginan bersama agar semua kalangan di Turki bisa mengenal lebih dekat ASEAN melalui pelajar-pelajarnya secara langsung,” jelas Darlis, Ketua PPI Turki.

Acara yang diorganisir oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Ankara dan Malaysia Students Association in Ankara (MASAT) juga menampilkan tarian Nusantara yaitu Tari Zapin dan pameran makanan.

“Sebagai mahasiswa Indonesia, kami senang bisa melaksanakan acara ini, apalagi kami punya momen untuk menampilkan tarian zapin yang menawan serta display nasi kuning dari Indonesia,” ujar Ikhlasul Amal, Ketua PPI Turki Ankara.

Dalam acara ini juga turut hadir perwakilan dari YTB, Minister Counselor kedutaan Malaysia di Ankara Amal M. Asarani, dan Fungsi Perangan Sosial dan Budaya (PENSOSBUD) Indonesia Hafid Apriliyan Santosa.

Berikut ini dokumentasi pada acara Summit of Asean Students’ in Turkey 2019


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *