Istanbul-Mengangkat tema demokrasi dan kudeta selama seratus tahun terakhir di Turki, acara VII. Uluslararası 15 Temmuz Sempozyumu (Simposium Internasional 15 Juli yang ke-7) yang diadakan di rektorat Istanbul University dihadiri langsung oleh Duta Besar Turki untuk Indonesia H.E. Prof. Dr. Talip Küçükcan. Dr. Talip Küçükcan sendiri merupakan founder dari asosiasi 15 Temmuz. Digelarnya acara pada hari Kamis, (6/7/2023), juga diikuti oleh delapan mahasiswa Indonesia di Turki di bawah naungan PPI Turki melalui Departemen Jaringan dan Kerjasama.

Meski acara simposium tersebut bersifat internasional sesuai judul, acara tetap menggunakan bahasa Turki sebagai bahasa pengantar. Simposium tersebut juga menghadirkan pembicara dari berbagai negara, salah satunya Tunisia. Selepas acara, Dr. Talip Küçükcan beserta asistennya menemui para mahasiswa Indonesia. Dr. Talip Küçükcan banyak membahas topik diplomatis dengan para mahasiswa Indonesia, sementara sang asisten lebih banyak membahas pengalaman mengenai kunjungannya di Indonesia. Beliau bercerita bahwa dirinya pernah mengunjungi Aceh saat Aceh terdampak gempa, sebab kala itu Turki merupakan negara pertama yang memberikan bantuan terhadap Aceh. Beliau juga menyatakan kesukaannya terhadap kota-kota di Indonesia, terutama Bali.

Bapak Duta Besar Turki untuk Indonesia melihat potensi besar dari pelajar-pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikan di negeri dua benua tersebut. “Saya harap kalian bisa merepresentasikan Indonesia kepada masyarakat Turki,” pesannya. PPI Turki turut mengucapkan sukses untuk Dr. Talip Küçükcan dalam mengemban amanah besar sebagai jembatan antara dua negara besar, yakni Turki dan Indonesia. (Nadita/red)