Hari ini, di hari terakhir bulan suci Ramadhan tepatnya, seluruh pekerja dan buruh di dunia memperingati hari buruh internasional. Atau biasanya disebut sebagai May Day. Hari buruh sendiri adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.

Asal usul hari ini pun sebagaimana dikutip dari wikipedia.com, Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Kongres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif pada era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.

Lalu bagaimana hari buruh di Turki? Dimana di negeri dua benua ini, terkenal dengan gerakan buruhnya yang sangat agresif dan juga dari pemerintah setempat sendiri terkadang terjadi cekcok antara dua kubu. Terbukti ratusan buruh di Turki yang menggelar unjuk rasa May Day tahun ini,  terlibat bentrok dengan polisi. Akibatnya, lebih dari 160 buruh ditangkap dan ditahan polisi Turki.

Dilansir dari AFP, minggu (1/5/2022), unjuk rasa May Day bertentangan karena dilarang oleh pemimpin setempat. Lebih dari 160 orang ditahan karena mencoba mengadakan demo May Day.

Polisi sempat terlibat bentrok dengan demonstran di Istanbul, Turki. Beberapa dari massa pendemo tampak dijatuhkan ke tanah, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mobil polisi.

Kantor gubernur Istanbul mengatakan ada 164 orang ditahan setelah melakukan rapat umum yang tidak sah. Mereka juga menolak membubarkan diri, meski sudah diimbau polisi sebelumnya.
“Hidup May Day. Buruh dan kebebasan. Panjang umur May Day,” teriak para buruh.

Peristiwa di Turki ini sebenarnya memiliki sejarah kelam yang panjang.  Dimulai pada awal abad ke-20, 1 Mei diterima sebagai “Hari Persatuan, Perjuangan, dan Solidaritas” di banyak negara. Di Kekaisaran Ottoman, itu dirayakan untuk pertama kalinya pada tahun 1905 di Izmir. Pada tahun 1912, acara May Day diadakan untuk pertama kalinya di Istanbul.

Perayaan resmi pertama di Republik Turki berlangsung pada tahun 1923. Pada tahun 1924, perayaan May Day dihentikan. Pada tahun 1935, itu dimasukkan dalam hari libur umum sebagai “Festival Musim Semi dan Bunga”.

Lalu untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, perayaan 1 Mei diadakan di Taksim Square pada tahun 1976. Dalam perayaan tahun 1977, penembakan, kematian dan luka-luka pada demonstran menyebabkan keputusan yang membuat 1 Mei tidak menjadi hari libur dan Taksim sebagai tempat perayaan.

Perayaan yang diadakan di Taksim pada tahun 1977 berakhir dengan darah. Selama pidato Ketua DİSK Kemal Türkler, 34 orang kehilangan nyawa dan ratusan lainnya terluka setelah tembakan meletus.

Kemudian setelah kudeta militer 12 September, tanggal 1 Mei akhirnya dihapus dari hari libur dan perayaan dilarang, mengutip peristiwa tahun 1977.

Selama bertahun-tahun, perayaan 1 Mei tidak diizinkan di Taksim Square. Ada orang-orang yang kehilangan nyawa dalam peristiwa yang terjadi dalam demonstrasi yang tidak sah.

Namun berbeda juga yang terjadi di beberapa kota lain, contohnya distrik Bandirma, Provinsi Balikesir. Di sana hari May Day dihadiri langsung oleh walikota setempat, Av Tolga Olsun. Dimana beliau mengatakan bahwa hari ini adalah hari persatuan buat kita semua. Beliau menemui para buruh dan pekerja di lapangan pusat kota Bandirma pada siang hari.

Demikianlah sejarah kelam hari buruh internasional yang ada di Turki sendiri. Semoga di hari terakhir bulan Ramadhan menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah ini, seluruh pekerja dan buruh di sudut bumi manapun bisa mendapatkan hak-haknya dari jerih payah yang telah mereka lakukan. (Rangga)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *