PPITurki.com – Kehadiran Budy Sugandhi, Ph.D. dalam diskusi Liderlik Forum 2023 mengungkap peran alumni Turki yang demikian luas di panggung dunia internasional. Demikian juga mengundang apresiasi Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Dr. Lalu Muhammad Iqbal. “Lulus Turki jangan hanya jadi tukang jastip atau guide saja. Jadilah agen mahasiswa yang berkiprah di dunia luas. Mas Gandhi ini contohnya,” ungkap Dubes dengan santai. Ia juga mengharapkan semakin banyak alumni Turki yang berkontribusi untuk negeri.

Mas Gandhi mengutip tema Liderlik Forum “Krisis Kepemimpinan atau Pemimpin yang Krisis” serta mengonfirmasi keabsahannya bahwa being leader is not the same as showing leaderhip, menjadi pemimpin tidak sama dengan menunjukkan kepemimpinan. Hal itu juga diafirmasi oleh pak Dubes, bahwa dewasa ini banyak ditemukan pemimpin-pemimpin yang kehilangan marwahnya.

Sebuah teori kepemimpinan menyebutkan bahwa leadership itu lahir secara genetik. Dalam kesempatan ini, Pak Dubes menceritakan teori lain soal kepemimpinan, yaitu tidak hanya genetik, melainkan bisa ditumbuhkan. Seperti yang dikatakan Arnold Toynbee, kepemimpinan dalam rekam sejarah peradaban memiliki sebuah siklus. Dalam bukunya ia menjelaskan secara empiris yang menunjukkan bahwa kondisi krisis menghadirkan pemimpin yang hebat. Dengan tantangan yang begitu kuat, dia terpacu untuk berinovasi dan berkarya hingga mampu memulihkan kondisi negara menjadi aman dan sejahtera. Kemudian siklus berikutnya, Ketika negara aman-aman saja, akan melahirkan pemimpin yang lemah yang mengakibatkan pemimpin itu santai dan berfoya-foya lalu berdampak pada sebuah krisis. Lalu muncul siklus seperti tadi di awal, yaitu hadirnya pemimpin hebat di tengah krisis.

Dari teori yang disampaikan tadi, Pak Dubes mengajak audiens untuk bererfleksi. “Masa kita perlu krisis dulu utk melahirkan pemimpin yang hebat?” Demikian juga Pak Dubes memberi strategi membangun jiwa kepemimpinan yang hebat melalui serangkaian proses pembentukan jati diri. Karena tidak semua orang lahir dalam keadaan krisis, maka kita perlu menciptakan keadaan itu. “Kalau disuruh memilih jalan, pilihkan jalan yang sulit yang akan menantang dirimu lebih baik.” Demikianlah sebuah solusi yang ditawarkan dari hasil eksperimen leadership.

Sebuah fakta bahwa kita harus membentuk jiwa kepemimpinan, Pak Dubes mengutip potongan Hadits Nabi bahwa setiap individu sepenuhnya bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Maka dari itu, skill kepemimpinan paling mendasar adalah memimpin diri sendiri. “Latihlah dan kontrol dirimu sendiri, lalu merambah ke ruang yang lebih besar dan besar,” tegasnya. Keberhasilan memimpin individu itulah yang dahulu dilakukan oleh Soekarno, Tan Malaka, dan beberapa tokoh lainnya di usia muda. “Be trainer of yourself! Leadership is about transforming your personal vision to the common vision, kepemimpinan adalah soal mentransfer gagasan individu menjadi gagasan bersama,”pungkasnya. Namun, lanjutnya, gagasan personal itu tidak akan terbentuk jika belum sukses dalam memimpin dirinya sendiri. (Fadlan/red)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *