Istanbul -Jum’at 4/8/2022 Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Turki mengadakan perkumpulan sesama penggiat ekonomi dan pebisnis yang berada di kawasan Marmara terkhusus wilayah Istanbul. Perkumpulan ini diadakan secara offline di Gedung KJRI Istanbul yang dihadiri sekitar 50 orang. Acara ini diadakan guna untuk meresmikan KEDI (Komunitas Ekonomi Diaspora Indonesia) di Kawasan Marmara.

Acara ini dihadiri oleh berbagai warga Indonesia yang membangun usaha dan bisnis di Turki. Peserta yang hadir berasal dari beragam bidang usaha, ada yang bergerak di bidang pendidikan, agensi travel, bisnis makanan, bidang teknologi, bisnis desain & properti, dan berbagai bidang usaha yang lain. Komunitas ini berdiri untuk menjadi wadah sinergi dan kolaborasi para penggiat dan pelaku ekonomi diaspora Indonesia yang berkedudukan di wilayah Marmara Turki.

Wilayah Marmara sendiri mencakup 9 provinsi yang berada di Turki, diantaranya adalah Balıkesir, Bursa, Edirne, İstanbul, Kırklareli, Kocaeli, Tekirdağ, dan Yalova. Pihak KJRI melihat pertumbuhan bisnis warga Indonesia di wilayah Marmara yang mulai berkembang dari tahun ke tahun. 

Pada tahun ini, dari semua jumlah yang tercatat telah berdiri sekitar 42 perusahaan yang didirikan oleh warga Indonesia di wilayah Marmara. Dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring bertambahnya juga jumlah penduduk Indonesia yang berdatangan ke negara Turki.

In Frame: Muhammad Farrel (Kepala Departemen Bisnis Kemitraan PPI Turki Kabinet Muda Berseri)

“Komunitas ini berdiri bukan hanya sebagai wadah interaksi dan kolaborasi antar sesama pelaku usaha diaspora Indonesia di Turki, tapi juga sebagai sarana untuk mempromosikan dan mengenalkan produk Indonesia ke pasar Turki dan internasional,” tutur Bapak Imam As-Sy’ari selaku Konjen RI Istanbul.

Acara tersebut juga diisi dengan sharing dari berbagai peserta yang menceritakan dinamika dan pengalamannya selama membangun dan menjalani bisnis di Turki. Mulai dari strategi, cara penataan perusahaan, juga perlunya memahami budaya dan selera masyarakat di Turki. “Meski pasar utama yang kita tuju adalah masyarakat Indonesia sendiri yang berada di Turki, tapi kita juga bisa sembari mengenalkan produk UMKM dan nama Indonesia ke kalangan internasional,” tutur salah satu peserta yang berbagi pengalamannya.

Tak hanya perusahaan besar yang menghadiri acara KEDI ini, ada perwakilan dari berbagai lembaga dan organisasi yang turut berpartisipasi. Salah satunya PCIM yang mewakili lembaga Muhammadiyah dan juga PPI Turki yang hadir mewakili organisasi pelajar di Turki. Dalam acara ini, departemen Bisnis Kemitraan PPI Turki juga berkesempatan untuk menyampaikan program dan terobosan baru yang akan dicetuskan ke depannya.

Bapak Konjen RI sangat berharap untuk kedepannya, KEDI bisa menjadi tempat silaturahmi dan ajang diskusi sesama warga Indonesia, baik dari kalangan pebisnis, ibu rumah tangga, bahkan pelajar dan mahasiswa. Menjadi tempat yang dapat mendorong dan memperkuat kerjasama antara pelaku ekonomi Indonesia dan Turki juga menjadi tempat belajar warga Indonesia dan mahasiswa yang ingin mulai membangun bisnis dan usaha di Turki. (Husna/Rangga)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *