BURSA – (02/11/2023) Pertemuan yang berlangsung pada sore hari itu berlangsung dengan penuh antusias dari masyarakat Indonesia yang ada di Bursa, tidak terkecuali sambutan hangat dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Bursa. Acara penyambutan ini dibuka dengan penampilan grup musik dari Indorsacoustic dan grup Tari PPI Bursa. Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Bapak Achmad Rizal Purnama bersama istri tiba pada jam 19.00 TRT di Gorukle Genclik Merkezi bersama perwakilan dari pemerintah Bursa. Pertemuan ini didesain dalam bentuk Talk Show, kemudian dilanjutkan dengan salam hangat menyapa audiensi yang telah hadir pada sore hari dimana cuaca kota Bursa saat itu sedang diguyur hujan.
Pak Dubes pada pidato pembukanya menegaskan bahwa sebagai mahasiswa diaspora, mari bersama kita percaya diri untuk bisa menyongsong Indonesia emas. Beliau mengelaborasikan optimismenya dengan begitu lantang tentang Indonesia akan menjadi negara yang akan memiliki pendapatan nasional dengan penambahan dua kali lipat dari sebelumnya di tahun 2045 dan 2050 dan akan menjadi negara dengan no 4 perekonomian terbesar di dunia. Pada waktu yang sama, beliau juga menambahkan di tahun politik tahun depan agar kita tidak boleh terpecah belah hanya karena perbedaan pilihan politik kita. “Oleh karena itu kita harus yakin, kita harus optimis,” pungkasnya mantap.
Tidak lepas dari peringatan sumpah pemuda pada 28 Oktober 2023 kemarin, pak Rizal mengajak teman-teman PPI Bursa untuk melihat sejarah sumpah pemuda serta bagaimana kita sebagai seorang mahasiswa diaspora dapat berkontribusi langsung untuk bumi pertiwi dengan menjalin kerja sama bersama negara Turki, yang mana juga termasuk sebagai salah satu negara Islam terbesar di dunia dan negara dengan bidang kedirgantaraan terbesar di dunia. Ia juga sempat menambahkan cerita singkatnya dalam kunjungan kerja di kota Istanbul pada sektor kedirgantaraan terkait TUSAS (Turkish Aerospace Industries) yang saat ini negara Turki memiliki produksi drone tempur terbaik di dunia dan akan meluncurkan pesawat tempur generasi ke-5 mereka.
Pada pertengahan acara, beberapa perwakilan mahasiswa PPI Bursa yang telah diberi kesempatan untuk duduk langsung di atas panggung untuk berbincang dengan pak Dubes juga menyampaikan aspirasi dan rasa penasaran mereka secara komprehensif. Diikuti juga oleh pertanyaan-pertanyaan yang datang dari kursi audiensi secara bergantian.
Salah satu di antaranya bertanya “Apasih peran dan kontribusi yang bisa kita lakukan pak, sebagai mahasiswa diaspora untuk bisa berperan pada bangsa dan negara untuk bisa sekaligus menciptakan perdamaian dunia ?”. “Gelisahlah untuk Indonesia, bagi pemuda gelisah itu adalah bukti kecintaan” tegas pak Dubes.
Ada 3 pokok yang harus betul-betul kita jalankan sebagai mahasiswa diaspora saat ini. Kepekaan sosial, kepekaan sekitar, kepekaan terhadap bangsa dan terhadap masalah-masalah di PPI, kepekaan itulah yang akan menghasilkan tanggung jawab nantinya. Kedua, memperdalaman akar keilmuan kalian apapun jurusan-nya, karena tanggung jawab intelektual itu ada di akar keilmuan masing-masing orang, karena kalian akan bersaing dengan pelajar-pelajar dari negara lain. Ini adalah privilege maka perkuatkan jaringan kalian selama di Turki. Kemudian yang ketiga, perkuat jaringan kalian dengan pelajar internasional dengan dunia internasional.
Di akhir beliau menyebutkan 4 sektor yang bisa dikembangkan antara kerja sama Indonesia dan Turki diantaranya, 1) Perdagangan Investasi, 2) Sektor Pertahanan, 3) Energi Konsumsi, 4) Kesehatan, hal ini bertujuan untuk membuka peluang besar bagi mahasiswa diaspora yang nantinya bisa mendapatkan program magang 4-5 bulan di perusahaan pada sektor-sektor tersebut yang juga sebagai batu loncatan peningkatan dan pemberdayaan sumber daya manusia pelajar Indonesia yang ada di Turki guna menyongsong Indonesia emas 2045. Terakhir, namun tidak terlupakan adalah apresiasi pak Dubes kepada penampilan Seni dalam acara ini. “Kalian memang Duta-Duta Budaya Indonesia,” sahutnya sembari berpesan untuk terus menjaga dan melestarikan budaya di manapun kita berada. (Iqbal/red)
0 Comments