PPITurki.com – Diskursus Krisis Kepemimpinan menjadi sorotan utama kegaiatan Liderlik Forum yang diselenggarakan oleh Departemen pengembangan SDM, PPI Turki, Sabtu, (08/07/23). Forum itu telah dibuka dengan sebuah acara diskusi menghadirkan alumni Turki berprestasi, Co-Chairman G-20, Budy Sugandi, Ph.D. Alumni Marmara University itu membawakan diskusi dua arah soal kepimpinan, seperti yang ingin dirancang oleh ketua pelaksana, Zaim Hilmi Musyaffa. “Forum ini menjadi alat ukur tingkat kepemimpinan kita. Pimpinlah diri kita sendiri, sebelum memimpin banyak orang,” tuturnya dalam sambutan.

Mas Gandi, demikian kerap disapa, menyampaikan urgensi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dalam tugas dispora. Ia menyarankan untuk menjadikan organisasi PPI sebagai wahana untuk mengasah skill kepemimpinan. “Namun, jangan sampai program kerja yang ada kehilangan ruh atau marwah dari organisasi itu sendiri, yaitu membentuk jiwa leadership,” tegasnya. Bukan membentuk anggota sebagai follower ketua, lanjutnya, melainkan membentuk jiwa leadership anggota.

Demikianlah keresahan yang dialami saat ini. Ketika anggota organisasi PPI tidak dibentukk skill kepemimpinan, maka terjadi krisis kepemimpinan seperti yang dialami beberapa tahun terakhir. “Ada beberapa PPI Wilayah yang tidak memiliki calon ketua PPI. Semoga ke depan, kita bisa bekerja sama untuk mengembangkan skill kepemimpinan,” tutur Syifa Fauziyah, Sekretaris Jenderal PPI Turki. 

Narasumber yang merupakan mahasiswa penerima pengharagaan Excellent International Student dari Southwest University ini menjabarkan pengalamannya selama di Turki. Ia menuturkan bahwa kepemimpinan diri sendiri merupakan Langkah pertama menjawab krisis kepemimpinan. Hal konkrit untuk menjawabnya adalah dengan bertanggung jawab secara moral terhadap program studi yang kita ambil. Langkah berikutnya, kita jangan puas dengan keilmuan pribadi lalu menutup diri dengan dinamika politik yang berkembang di tanah rantau. Galilah sedalam mungkin, sebagai bentuk tanggung jawab akademik kita. “Juga jangan takut mendalami hal baru yang akan eksis di masa sekarang, seperti kehadiran Artificial Intelligence,” tutupnya.

Lebih jauh lagi, mas Gandi menceritakan pengalamannya menjadi tour guide selama di Turki. Ia menjadikan kesempatan itu untuk mengembangkan kapasitas dirinya dalam menguasai Bahasa Turki, juga melatih skill diplomasi sejak dini. Membangun kapasitas personal merupakan salah satu ikhtiar dalam memimpin diri sendiri. (Fadlan/red)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *