PPI Izmir — Kota Izmir menjadi saksi kehadiran Duta Besar Indonesia-Turkiye, Pak Achmad Rizal Purnama, beserta jajarannya dalam acara istimewa yang dihelat di Armis Otel Konak pada tanggal 15 Desember 2023. PPI Izmir, yang menjadi tuan rumah, mengusung tema diskusi yang memikat dengan judul “MiTalks: Bicara Keresahan Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia di Turkiye.”

Ratusan peserta dari berbagai lapisan masyarakat turut hadir, mulai dari perwakilan kedutaan, mahasiswa, gelin (istri warga negara Indonesia yang menikah dengan warga negara Turki), hingga undangan khusus. Acara ini tidak hanya menjadi forum tukar pikiran, tetapi juga silaturahmi , sarana memahami peran mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Turkiye.

Pembukaan acara diawali dengan inspiratifnya perjalanan Pak Achmad Rizal Purnama, Duta Besar Indonesia-Turkiye, yang dulu juga seorang mahasiswa aktif. Beliau berbagi pengalaman, mulai dari keterlibatan dalam organisasi hingga membangun jejaring yang luas. Visi misi dan pandangan beliau terhadap isu-isu mahasiswa, seperti keterlibatan Ilgoc Idaresi, Denklik, Gelin dan pemilihan presiden 2024, menjadi sorotan utama.

Ketua PPI Izmir, dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Dubes dan jajaran serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelenggarakan acara ini. “Terima kasih kepada teman-teman panitia yang bekerja keras mempersiapkan acara ini dengan rapi dan solid, serta kepada semua teman di Izmir, gelin, dan tamu undangan yang hadir,” ucapnya.

Diskusi semakin menarik ketika seorang mahasiswa bertanya mengenai peluang menjadi seorang Duta Besar, meskipun bukan berasal dari jurusan politik atau hubungan internasional. Pak Dubes memberikan pencerahan bahwa terdapat dua jalur, yakni jalur Diplomat Karir dan Non Karir. Jalur Non Karir, kata beliau, dapat diakses oleh siapa pun dengan syarat memiliki kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan.

Perbincangan pun meluas ke isu-isu yang dihadapi gelin, termasuk kekerasan, perceraian, dan pernikahan dengan warga negara Turki. Pak Dubes menanggapi dengan solusi konkret, bahwa KBRI telah membentuk satgas yang siap membantu dalam penyelesaian masalah, termasuk melibatkan pihak berwenang.

Dalam diskusi yang menggugah perhatian, muncul pertanyaan menarik mengenai partisipasi mahasiswa yang belum terdata sebagai Pemilih Tetap pada Pemilu 2024. Dalam menjawabnya, Pak Dubes memberikan penjelasan tegas, menyatakan bahwa meskipun mahasiswa tersebut tidak bisa langsung ikut serta, namun ada ketentuan tertentu yang harus dipatuhi. Dubes menekankan pentingnya kejelasan dan kepastian dalam hukum, sambil mencatat bahwa KPU PPLN telah melakukan pendataan dan sosialisasi jauh sebelum pemilu, termasuk dengan tahapan DPS dan DPT. Beliau juga menyoroti aturan “All In Out,” yang menyatakan bahwa jika data telah terdaftar, pemilih memiliki hak secara otomatis. Untuk mahasiswa yang belum terdata, ada kemungkinan memilih dengan syarat memiliki hak pilih dan surat suara tambahan yang tersedia. Penjelasan ini memberikan gambaran lengkap tentang prosedur dan aturan terkait, memberikan kejelasan bagi peserta diskusi.

Selain diskusi serius, acara turut dimeriahkan oleh penampilan tim vokalis yang memukau, membawakan lagu nasional dan daerah. Puncak acara ditutup dengan foto dan sesi makan bersama.

Pesan pamungkas dari Pak Achmad Rizal Purnama menggema diantara mahasiswa dan masyarakat yang hadir, “Kalian adalah generasi penerus. Selesaikan dengan kerja keras, kerja ikhlas, ibadah, dan konsistensi. Jangan menyerah sebesar apapun tantangannya, berikan yang terbaik untuk mencapai akhir yang lebih baik”, tutup nya dalam acara tersebut. Nanta/red.)

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *