Pada hari kedua dan keempat bulan Syawwal, tepatnya pada tanggal 11 dan 13 April 2024, PPI Bartin telah melaksanakan halalbihalal bersama dengan masyarakat Turki. Pada hari kamis tanggal 11 April para pelajar diundang oleh Muhammad hoca untuk ramah tamah di desa Kabagos, Bartin. Kami berkumpul di Meydan, Merkez kemudian berangkat menuju ke lokasi pada pukul 14.00 Trt.

Disediakan 4 bus transportasi untuk mengantar para mahasiswa ke lokasi. Sesampainya disana, kami disambut dengan baik oleh warga desa, dan kemudian bersama membaca surat Yasin dan bersholawat di masjid desa, kemudian agenda dilanjut dengan sholat zuhur berjamaah dan makan siang bersama. Acara ini diadakan oleh Muhammad hoca sekaligus imam masjid Yeni Cami, yang bertujuan untuk merayakan Idul fitri setelah sebulan penuh melaksanakan puasa di bulan Ramadan.

“Suasana lebaran yang berbeda sangat kami rasakan di tanah perantauan ini, dan segala puji syukur kepada Allah karena telah mempertemukan kami dengan orang-orang yang kami tidak pernah bayangkan sebelumnya dengan keramahan dan kecintaan mereka terhadap sesama muslim. Kami PPI Bartın menghadiri undangan dari imam masjid sekaligus pemilik masjid di köy adalah suatu kehormatan dan senang sekali karena merasa kemeriahan lebaran dengan kultur yang ada di turki ini” ucap Syalwa Nabila dengan riang gembira.

Di hari keempat, disambung dengan rentetan program Ramadaan PPI Turki, yang disponsori oleh Kahf, yaitu Halalbihalal yang dilaksanakan di Imam Hatip Camisi, Imam Hatip, Bartin. Kami berkumpul dan acara dimulai pada jam 14.00. Acara dilaksanakan dengan penuh keceriaan dan antusias semangat para mahasiswa.

Di pertengahan acara, panitia mengadakan minigame sambung ayat untuk mengetes hafalan Al-qur’an para mahasiswa dengan 6 pemenang juara minigame. Juara 1 sampai dengan 3 mendapat bonus makanan tambahan beserta uang saku, kemudian juara 4 sampai dengan 6 mendapat snack dan juga uang saku.

Muhammad Affiq, salah satu mahasiswa yang menjadi pengisi siraman rohani, menyampaikan bahwa bulan Ramadan dan Idul Fitri keduanya tidak dapat dipisahkan, karena hanya orang-orang yang mengisi bulan Ramadan dengan ibadah kepada Allah SWT yang berhak untuk merayakannya. Orang-orang yang selama bulan Ramadan menghiasinya dengan ibadah bagaikan bayi yang baru lahir ke dunia, terbebas dari segala dosa. Itulah sebabnya hari raya juga disebut dengan Idul Fitri, yaitu Kembali kepada fitrah manusia yang awal.

Inna ma-l-mu’minuuna ikhwah, Sesungguhnya para orang-orang mu’min adalah saudara, tak peduli dari mana ia berasal, dari negara Indonesia, Turki, Jerman dan bahkan seluruh dunia adalah saudara seiman. Alangkah beruntungnya bagi para pelajar Indonesia yang berada di Turki karena masih bernuanansa Islami” ucap Ibrahim hoca, Imam masjid di Imam Hatip Camisi ketika memberikan petuah dan nasehat.

Beliau juga menyampaikan bahwa dimanapun kalian tinggal, dimanapun bumi dipijak, janganlah sekali-kali melalaikan sholat, dan wajib bagi lelaki untuk melaksanakan sholat berjama’ah di masjid karena sholat adalah tiang agama.

Penulis: Muhammad Dihya Rafi Akhtar

Editor: Dede Sobariah

Categories: PPI Bartin

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *