Sakarya adalah kota kedua di Turki yang berada di kawasan Marmara layaknya Istanbul. Kota yang hijau dengan pertemuan keanekaragaman alam berupa bukit-bukit, sungai dan danau-danau. Oleh karena itu, Sakarya menghadirkan hawa yang sama dengan kampung halaman kita, Indonesia, namun diiringi dengan suasana yang berbeda khas kemajuan Turki. Danau-danau seperti Sapanca dan Poyrazlar adalah danau yang bisa dijadikan tempat rekreasi. Sedangkan bagi yang tertarik mencari tantangan jelajah alam seperti bukit-bukit, kita bisa pergi ke Maden Deresi dan Doğançay.

Sakarya diambil dari nama sungai besar dan bersejarah di sana yaitu sungai Sakarya. Sungai ini sering dijadikan persinggahan para tentara ketika berperang. Sakarya sendiri mempunyai arti “serangan” (dalam bahasa Yunani: Zakharion). Seperti kota-kota di Turki lainnya, bangsa-bangsa yang berkuasa di Sakarya pun terus berganti, dari mulai bangsa Het, Fig, Romawi hingga Usmani. Dalam periode Usmaniyyah, setelah ditaklukan pertama kali oleh Orhan Gazi dari tangan Romawi, Sakarya bernama Adaköy lalu seiring berjalannya waktu Kota Sakarya akhirnya berdiri pada tahun 1954.

Sakarya hanya mempunyai sebuah universitas bernama Universitas Sakarya. Namun jangan salah, Universitas Sakarya ini, setelah 23 tahun berdirinya semenjak 3 Juli 1992, telah mendapatkan berbagai pengakuan dan apresiasi baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, menurut indeks universitas-universitas terinisiatif dan terinovatif yang diprakarsai oleh TÜBİTAK, Universitas Sakarya mendapat urutan ke 45 dari 144 jumlah anggota yang terhitung. Dari luar negeri, menurut EFQM (The European Foundation for Quality Management), Universitas Sakarya adalah perguruan tinggi pertama yang memenangkan penghargaan “Supreme National Quality Prize” dan “Prize of Continuity in Perfection”.

Kent Park
Sakarya University