Strategi Pengembangan Human Kapital  dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Indonesia bersama Akademika Malang

PPI Turki pada hari Minggu, 7 April 2019 menyelenggarakan diskusi keilmuan dan dialog interaktif dengan tema “Strategi Pengembangan Human Capital dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia”. Acara yang berlangsung di Fatih Sultan Mehmet University, Istanbul dihadiri oleh pelajar Indonesia dari beragam daerah, seperti Istanbul, Ankara, Konya, Kocaeli, dan juga pejabat akademika dari Malang, Jawa Timur.

Pemateri pada acara Diskusi Keilmuan di Istanbul, Turki

Diskusi yang berlangsung mulai pukul 13.30 (waktu Istanbul) dibuka oleh Arief Isdiman, mahasiswa Doktoral Selcuk University, Konya yang didaulat menjadi MC. Kemudian saudara Arief mempersilahkan saudara Darlis Aziz selaku ketua PPI Turki untuk menyampaikan pesan pembuka. Kemudian dilanjutkan oleh pihak KJRI, dan terakhir penyampaian kata sambutan Dr. Puji Handayati mewakili pihak rombongan akademika. Untuk acara diskusi sendiri dipandu oleh Dwi Retno, mahasiswa Doktoral Ilmu Ekonomi, Istanbul Medeniyet University.

Pembicara pertama disampaikan oleh Prof Dr Sudarmiatin (Ketua Prodi Pascasarjana Ilmu Manajemen – Universitas Negeri Malang). Ia berbicara dan membahasa tentang kondisi dan tantangan pendidikan tinggi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia sedang mendorong para akademisi muda untuk terus tumbuh dan produktif, seperti mengambil studi hingga S3 dan menulis di jurnal-jurnal ilmiah otoritatif. Semua pengembangan itu, ia menambahkan, berada di kerangka Tri Dharma Pendidikan Tinggi Indonesia; Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian Masyarakat.

Kemudian, pembicara kedua adalah Dr. Puji Handayati (Wakil dekan 2 FEB Universitas Negeri Malang). Dengan penyampaian metoda dialog, beliau langsung mengadakan dialog interaktif dengan mahasiswa terkait kondisi pendidikan tinggi di Turki. Ia menginginkan para pelajar Indonesia di Turki bisa berkontribusi untuk negeri.

“Kita sedang menantikan lulusan Turki untuk berkontribusi kepada Indonesia. Kalau alumni Belanda, Inggris, Australia, Mesir, Amerika sudah punya karakter keilmuannya, saya harap alumni Turki juga punya karakter keilmuannya tersendiri,” kata Dr. Puji Handayanti dalam sambutan diskusi.

Acara diskusi ditutup pada 16.00 (waktu Istanbul) dengan pemberian kenang-kenangan dari PPI Turki kepada rombongan berupa plakat dan majalah Konstantinesia.

Selain 2 pembicara khusus dari Malang turut datang jajaran pejabat kampus dari universitas-universitas di Malang:

  1. Dr. Ludi Wardana (Universitas Negeri Malang)
  2. Dr. Ana Sopanah (Kepala Jurusan Akuntansi Universitas Widyagama Malang )
  3. Dr. Retna S (Kepala Jurusan Akuntansi Universitas Merdeka Malang )
  4. Meldona (Sekretaris Jurusan Universitas Islam Negeri [UIN] Malang)
  5. Sulis Rochayatun (UIN Malang)
  6. Sari Dwi Darmaji (Universitas Wisnu Wardana Malang)

“Saat kita menyelenggarakan diskusi semacam ini, saya tidak berpikir ini seperti program, tapi saya berpikir bagaimana menciptakan tradisi keilmuan di kalangan pelajar Turki. Program hanya sementara, saya ingin pelajar Turki juga punya tradisi keilmuan. Semoga ini menjadi awal yang baik,” ujar Savran Billahi, Ketua Departemen Akademik dan Profesi PPI Turki.

“Sejak 2013, kami membaca tren bahwa Turki semakin menjadi tujuan pelajar Indonesia. Diskusi semacam ini sangat baik,” kata perwakilan KJRI.

Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan persiapan menuju International Indonesian Scholars Conference in Turkey 2019. Diskusi sejenis ditargetkan dilaksanakan minimal satu bulan sekali dan bisa menjadi tradisi akademik untuk mahasiswa-mahasiswa di Turki. Acara ini dilaksanakan untuk mendorong semangat akademik para pelajar Indonesia di Turki.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *