Konya – Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Turki mengadakan acara lokakarya dengan mengangkat tema RILIS (Reformation in Leadership to Impact Society) dalam acara Lokakarya PPI Turki bersama PPI Wilayah yang ada di Turki.

Kegiatan ini di buka pada hari Jumat, 18 Maret 2022 dan akan berlangsung hingga ahad mendatang. Kegiatan ini dihadiri oleh 70 orang secara keseluruhan yang dilaksanakan secara hybrid yaitu offline sekaligus online. Kegiatan Lokakarya akan dilaksanakan dari hari jumat hingga hari ahad mendatang. Kegiatan offline sendiri dilaksanakan di Grand Hotel Konya.

Dengan mengusung tema RILIS (Reformation in Leadership to Impact Society) PPI Turki melaksanakan program perdana yang diadakan yaitu Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Program yang menyajikan berbagai materi kepemimpinan dan berorganisasi dengan pembicara yang memiliki latar sesuai bidang dan pengalamannya. Salah satunya yaitu Ika Puspasari yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PPI Turki 2021-2022, yang hadir dengan membawakan materi mengenai manajemen konflik dalam organisasi’.

Ika menjelaskan bahwa konflik internal yang sering terjadi dalam organisasi bisa berupa perbedaan pendapat antar anggota, kurangnya tanggungjawab anggota dalam mengemban tugasnya, kesalahpahaman dalam komunikasi, dan konflik-konflik yang muncul karena ketidaksesuaian dengan ekspetasi setiap anggota. Konflik ini bisa terjadi antara sesama anggota dalam satu bagian, antar anggota dengan divisi lain, bahkan bisa terjadi antara anggota dan ketua organisasi itu sendiri.

 Selain itu, Bayiza Angga, Ketua Departemen Budaya, Minat dan Bakat PPI Turki memaparkan materi tentang Idealisme dan fungsi mahasiswa. Ia menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa kita harus memiliki fungsi.  “Peran dan fungsi mahasiswa itu sebagai agen perubahan, generasi penerus, sebagai penjaga moral, pengontrol sosial dan juga sebagai penjaga nilai penting seperti kejujuran, empati dan juga keadilan.” jelas Bayiza ketika menyampaikan materi.

Bayiza juga menambahkan bahwa sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab dimana mahasiswa selesai dari masa perkuliahannya nanti atau setelah keluar nanti akan melalui fase pengabdian kemasyarakat. Sehingga, dimasa perkuliahan tidak lagi sebagai siswa yang perannya hanya masuk kelas, belajar, dan pulang lagi. Namun, peran dan aksi nyata mahasiswa itulah yang akan ditunggu oleh masyarakat luas. (Rangga/Yaya)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *