“Beri aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”, begitu yang bapak proklamasi kita, IR Soekarno pernah katakan ketika beliau masih hidup. Ada banyak pidato-pidato Presiden RI Pertama yang menginggung tentang pemuda dan kepercayaannya akan potensi pemuda. Indonesia sendiri digembor-gemborkan akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030 dimana jumlah kelompok usia produktif yakni umur 15-64 tahun lebih banyak dari kelompok usia tidak/belum produktif yakni dibawah 14 tahun dan 65 keatas.

Berbekal keyakinan bahwa pemuda dengan bonus demografi nya merupakan calon penerus bangsa, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki (PPI Turki) berinisiasi membuat kegiatan yakni PPI Turki Improvement Program yang melakukan kunjungan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Global Peace Foundation, ASEAN Secretariat dan Net Mediatama.

Ketua PPI Turki, Gesta Fauzia Nurbiansyah menyampaikan materi tentang hubungan Turki dan ASEAN
Ketua PPI Turki, Gesta Fauzia Nurbiansyah menyampaikan materi tentang hubungan Turki dan ASEAN

Di kunjungan pertama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, tepatnya di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, ketua PPI Turki  Gesta Fauzia Nurbiansyah memaparkan presentasi mengenai fenomena Turki yang kini merapat ke ASEAN untuk urusan kerjasama. Pada sesi pula hadir para peneliti LIPI serta Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, Sri Sunarti Purwaningsih , MA. Seminar internal yang diisi ketua PPI Turki ini berlangsung komunikatif, banyak yang ditanyakan oleh para peneliti senior LIPI mengenai keadaan Turki dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. Pada kunjungan pertama ini LIPI dan PPI Turki juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) perihal publikasi artikel di web PMB LIPI dari PPI Turki.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Selesai dari LIPI, kunjungan berlanjut ke kantor Global Peace Foundation. Organisasi berbasis LSM ini aktif dalam menyuarakan dan mempromosikan perdamaian di seluruh dunia. telah banyak program yang dilaksanakan, salah satunya adalah Peace Project di Indonesia. Dalam lawatan ini peserta PPI Turki Improvement Program disambut oleh County Director of Global Peace Foundation, Ms. Yor Ching Tokuda. Dalam kesempatan ini GPF dan para delegasi melakukan sharing session membahas mengenai bagaimana anak muda mempromosikan perdamaian di tengah keberagaman yang kita tahu saat ini banyak isu SARA yang digunakan untuk memecah perdamaian di Indonesia.

Ditengah keberagaman Indonesia, banyak celah yang dipergunakan untuk mengadu domba satu sama lainnya, Global Peace Foundation mengingatkan bahwasanya di atas keberagaman yang ada di Indonesia selayaknya masyarakat paham betul jika kita hidup di atas tanah yang sama. Jika runtuh perdamaian di Indonesia dan terjadi kekacauan, maka tak ada tanah indah dan nyaman lagi yang bisa kita tempati. Selayaknya masyarakat sadar betul jika kita memiliki kewajiban memelihara perdamaian di tengah keberagaman, terutama di era sekarang ini.

Ms. Yor Ching Tokuda menyampaikan sambutan dan materi perihal perdamaian (sumber : PPI Turki)
Ms. Yor Ching Tokuda menyampaikan sambutan dan materi perihal perdamaian (sumber : PPI Turki)

Kunjungan selanjutnya berlangsung di kantor ASEAN Secretariat. Para delegasi disambut oleh Margareth Paulie Panggabean sebagai Community Relations Division of ASEAN Secretariat dan Shinta Permata Sari dari Divisi Pendidikan, Pemuda dan Olahraga ASEAN Secretariat. Shinta sebagai pembicara memaparkan peran pemuda ASEAN dalam mendukung ASEAN yang mana kita tahu bahwa pemuda ASEAN selalu digadang-gadang sebagai calon pemimpin masa depan ASEAN. Dalam presentasinya, ASEAN diprojeksikan akan memiliki puncak dari populasi pemuda  di tahun 2038 yakni 220 juta anak muda. Sehubungan dengan itu hal ini juga bisa dikatakan sebagai bonus demografi.  Saat ini bisa dikatakan bahwa sense of belonging sebagai pemuda ASEAN masih dinilai rendah. Banyak anak muda yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari masa depan ASEAN.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

ASEAN pada dasarnya mengharapkan bibit unggul dari pemuda ASEAN yang berorientasi kepada masa depan. Shinta menekankan peningkatan sumber daya manusia sebagai solusi untuk anak muda ASEAN dalam menghadapi tantangan global saat ini. Hal ini terdiri dari pengetahuan kewirausahaan, peningkatan mutu kerja, memperkuat keterlibatan dan partisipasi pemuda dalam kegiatan volunteer di region ASEAN serta peningkatan pengetahuan akan kepemimpinan. Disamping itu, peningkatan pengetahuan teknologi juga harus dilakukan agar mampu bersaing dengan masyarakat global di era sekarang ini. Dengan mempersiapkan diri dari faktor-faktor tersebut, diharapkan ASEAN di masa depan dapat memimpin dunia. namun periu digaris bawahi bahwa kita sebagai pemuda dan individu harus merasa bahwa diri kita merupakan bagian besar yang menentukan kemana arah ASEAN.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Di kunjungan terakhir, para delegasi diajak menuju kantor Net Mediatama untuk belajar mengenai bagaimana Net Mediatama menjadi tontonan nomor satu di Indonesia. Perlu diketahui jika kita melihat acara dan program Net TV, kita akan selalu terpukau dengan konten dan packaging dari Net TV. Disini para delegasi diajak mengetahui bagaimana Net TV melawan arus trend yang ada dan mencitpakan pasarnya sendiri. Pada kunjungan ini para peserta aktif menanyakan bagaimana persaingan Net TV dalam menciptakan konten yang selalu berkualitas. Kunjungan di kantor Net Mediatama ini disambut oleh Public Relations Net TV Danisha dan Ferdiza  Barthelemy serta  produser Net Z, Firza Arifien.

Kunjungan di Net TV ini diharapkan dapat meningkatkan rasa kreatif para delegasi sehingga kedepannya dapat membuat sesuatu untuk Indonesia.

acara PPI Improvement Program ini didukung penuh oleh PPI Turki dan Ketua PPI Turki, Gesta Fauzia Nurbiansyah. PPI Turki berharap dengan adanya kunjungan ini para delegasi mampu meningkatkan sense of belonging sebagai pemuda dan penggerak bangsa dan juga meningkatkan sudut pandang kreatif mereka dalam segala bidang.

Dimuat dalam: Good News From Indonesia

Categories: Artikel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *