PPITurki.com – Suara gemuruh perjuangan melawan terorisme demografis di Kashmir yang diduduki India menggema di konferensi internasional yang dilangsungkan oleh Diaspora Kashmir. Acara berjudul “Voices for Kashmir” ini berhasil menarik perhatian dari berbagai negara, termasuk perwakilan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki yang ikut bergabung untuk mengamplifikasi isu krusial ini.

Konferensi yang digelar di Istanbul ini, (04/08/23) menyoroti penindasan bangsa Kashmir yang telah berlangsung sejak tahun 1947 saat India merdeka dari koloni Inggris. Ketidakpastian terkait pilihan Maharaja Hari Singh untuk bergabung dengan India atau Pakistan berujung pada perang sengit antara kedua negara dan membagi Kashmir menjadi dua oleh Garis Kontrol. Seperti halnya bangsa Uighur dan Rohingya, bangsa Kashmiri juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk pelanggaran hak asasi manusia yang mengenaskan.

Konferensi ini dihadiri oleh para pelajar dan media-media Turkiye, menandakan dukungan penuh untuk menggaungkan isu ini ke dunia internasional. Bukan hanya acara kosong tanpa dampak, konferensi ini diisi oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai belahan dunia. Dr. Yousaf Junaid, bapak konsulat jendral Pakistan untuk Turkiye, bersama Altaf Ahmet Bhat, ketua HAM di Kashmir sekaligus seorang filantropis dan pengusaha, menyuarakan tekad untuk menjadi pejuang pertama dalam melawan rezim penindasan di Kashmir.

Mohammad H.S.A Al Mutairi, anggota Kuwait National Assembly, tegas menyampaikan tiga risalah penting. “Kalian adalah pejuang pertama yang harus berjuang melawan rezim ini,” ungkapnya, menegaskan pentingnya saling tolong-menolong dalam menyuarakan hak asasi manusia, dan mendesak pihak internasional HAM untuk memberikan solusi konkret untuk mengatasi okupasi.

Sorotan juga tertuju pada Dalal Alajmi, seorang lawyer dari Kuwait, yang menekankan pentingnya mengangkat isu hak perempuan yang tertindas dan dipenjarakan di Kashmir. Para perwakilan dari Turkish National Assembly, seperti Tuğba Isık Ercan, Doğan Pekin, dan Mustafa Kaya, mengungkapkan dukungan penuh Turkiye dalam menyuarakan hak-hak rakyat Kashmiri.

Dr. Yousaf Junaid, Konsulat Jendral Pakistan untuk Turkiye, menyatakan, “Semua hak manusia sama, maka semua harus berperan dalam mewujudkannya.” Ia menegaskan bahwa isu ini bukan sekadar politik, melainkan juga kemanusiaan, dan Pakistan siap memberikan bantuan sebanyak mungkin untuk mengatasi permasalahan di Kashmir.

Sambutan terakhir disampaikan oleh seorang presiden tehreek-e-kashmir UK yang berapi-api, menyatakan bahwa isu ini harus menjadi prioritas internasional dan harus diberitakan sebanyak mungkin agar dunia tidak lagi mengabaikan nasib rakyat Kashmir.

Acara ditutup dengan meriah, para peserta disuguhi hidangan ringan dan souvenir berupa majalah dan buku terkait okupasi, serta buah tangan plakat untuk para tokoh penting. Foto bersama mengakhiri momen bersejarah ini, menandakan semangat bersatu dalam menghadapi terorisme demografis yang meresahkan di tanah suci Himalaya.

Penulis: Bagus Hermawan, Muhammad Nuryadien

Editor: Nanta


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *