PPIAnkara – Momen hari raya Iduladha kali ini menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama dalam kegaiatan santai, mangal atau bakar-bakaran daging qurban bagi pelajar asing dari negeri dengan populasi muslim terbesar, Indonesia.

“Kegiatan ini dibuat se-santai namanya, mangal. Program ini merupakan kolaborasi Divisi Keagamaan dan Divisi kemahasiwaan yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi ditengah nuansa Idul adha. Harapannya, kegiatan mangal ini dapat menjadi wadah untuk para pelajar dan warga Indonesia di Ankara agar dapat saling mengenal satu sama lain dan lebih dekat lagi, karena kebersamaan itu adalah inti dari acara ini, sebagaimana slogannya : dari mangal kita rangkul kebersamaan untuk mengokohkan persatuan.” tutur Ahsanul Iman, selaku ketua pelaksana Kegiatan Mangal.

Tidak hanya dihadiri oleh pelajar, warga negara Indonesia yang mendapat tugas kerja di Ankara, tepatnya di Perusahaan TUSAS  (TÜRK HAVACILIK UZAY SANAYİİ) atau biasa dikenal dengan Turkish Aerospace Industries juga ikut memeriahkan kegiatan ini, salah satunya Pak Wahyu. Pak Wahyu mengaku sangat senang bisa hadir di tengah-tengah mahasiswa “Ayo, kawan-kawan mahasiswa, belajar dengan giat. Banyak generasi muda yang harus melanjutkan Langkah bapak di pekerjaan yang mulia ini,” tuturnya.

Layaknya seorang bapak yang berbicara dengan anak-anaknya, meski berbeda-beda usia tapi asal negara yang sama menyatukan mereka dalam rasa kekeluargaan yang hangat, seolah sedang bersama keluarga di rumah, bukan di tanah rantau.

Divisi Kemahasiwaan PPI Ankara yang diwakili oleh Ismah, selaku Ketua Divisi, dengan mantap dan tegas menyatakan kesiapan mereka untuk terus bisa membersamai para pelajar Indonesia di Ankara agar tetap nyaman dan aman dalam menuntut ilmu di negeri yang menyugguhkan banyak keindahan dan sejarah ini.

Meski suasana yang dibangun santai dan super cair bukan berarti tanpa makna. Ketua PPI Ankara, Naura, memberi sambutan yang demikian bermakna, tentang sebuah refleksi lahirnya Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang pertama di Belanda hingga eksistensi PPI masa sekarang “Jika dahulu para pelajar Indonesia belajar di Belanda hanya dari kalangan bangsawan, sekarang para pemuda Indonesia dari berbagai kalangan sudah bisa merasakan Pendidikan di Luar negeri. Maka dari itu, kita semua punya kesempatan yang sama untuk berkontribusi besar pada negeri kita tanpa pandang bulu” ungkapnya. (Azra/red)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *