Istanbul – Departemen Advokasi Hukum dan Kelembagaan PPI Turki bersama Wakil Ketua PPI Turki, Hafizhan Arhab Juswil melakukan audiensi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan beberapa staf KJRI lainnya. Diskusi ini diadakan di Kantor KJRI, Beşiktas, İstanbul, Turkiye (25/5.2023). Seusai mengadakan Lokakarya kemarin (19/5/2023), PPI Turki mengambil langkah sigap dengan mengkaji ulang dan membahas bagaimana langkah selanjutnya dalam menjalankan advokasi, strategi dalam pencarian solusi permasalahan dari seluruh pelajar Indonesia di Turki, serta membahas kerja sama antara PPI Turki dan KJRI.

   Dalam sambutannya, Ibu Veronika selaku perwakilan KJRI menyambut kedatangan PPI Turki dan dibalas dengan penyampaian tujuan PPI Turki. “Tujuan Kami hadir disini dalam rangka untuk mendiskusikan bersama KJRI terkait permasalahan pelajar dan apa yang bisa kita kolaborasikan bersama,” ungkap Hafidzan, Wakil Ketua PPI Turki. Dalam lokakarya kemarin, lanjutnya, kami telah banyak mendapatkan keluhan dan masukan dari seluruh anggota PPI Wilayah. Oleh karena itu perlunya kita membahas ini secara intens dan mencari solusinya.

Dalam pembukaannya Hafizhan menjelaskan telah terjadi beberapa permasalahan pelajar di Turki yaitu dalam masalah administrasi pelajar, kasus penipuan berkedok agen tidak bertanggung jawab, kekerasan atau kriminalitas dan juga moralitas. “Permalahan terbesar pelajar di Turki adalah masalah Advokasi dan Akademik dan Pelajar,” kata Hafizhan.

Pihak KJRI Istanbul menyampaikan rasa bangga dan antusias kepada PPI Turki yang telah kompak dan mau bekerja sama memikirkan permasalahan dan pencarian solusi pelajar di Turki. “Saya telah membuat konsepnya supaya kita mengerti advokasi apa yang akan kita buat dan platform apa yang akan digunakan dari PPI Turki yang telah didiskusikan sebelumnya,” sambut Imam As’ari, perwakilan KJRI.

Kata Pak As’ari, dalam beradvokasi kita harus memahami apa itu Advokasi dan batasannya. Beliau juga mengingatkan kepada PPI bahwa untuk protection kalian jangan melakukan secara langsung karena kita adalah orang asing kita bukan pihak yang bekerja untuk melakukan itu. Jadi, menurutnya, biarlah perwakilan atau otoritas yang mengerjakannya. “Cukup memberikan informasi dan biarkan otoritas yang menjalankan tugasnya. Jangan sampai kita melakukan advokasi ,karena itu akan menjadi bumerang bagi kalian,” pesan Pak As’ari kepada Perwakilan PPI Turki.

 “Mungkin kita emang agak kesulitan dalam meminta pertanggungjawaban dari agen tersebut. Namun, kita harapkan kepada seluruh korban bisa melaporkan kasusnya kepada tim advokasi atau PPI. Sehingga kejadian ini bisa kita minimalisir dan Tim dari Advokasi diharapkan bisa membuat Booklet tentang Turki, Bagaimana sistem kuliah di Turki baik positif dan negatifnya, bagaimana mendaftar di Turki secara mandiri, bagaimana budaya setiap daerah dan itu pentingnya kerjasama dengan PPI Wilayah. Konten seputar Advokasi dan Campaign kepada seluruh Mahasiswa Turki juga penting agar bisa lebih memahami lagi terkait segala administrasi baik di kampus ataupun izin tinggal di Turki itu sendiri. Agar nantinya mahasiswa baru yang akan datang kesini mereka tahu apa yang harus dilakukan dan bisa mengurangi resiko kasus penipuan tadi,” respon salah seorang staff KJRI. “Oleh karena itu menjadi penting dalam mengetahui perjanjian secara jelas di awal dan melakukan perjanjian secara tertulis,” pungkas Hafizan.

“Jadi kami dari Tim Advokasi memiliki program yaitu Rumah musyawarah dimana fokusnya terhadap agen agen serta hal yang preventif kepada teman teman yang ada di Indonesia sebelum berangkat seperti beberapa upaya mengenai per agenan, bagaimana kuliah di Turki dan lainnya serta ada namanya yaitu Aliansi Pelajar, yaitu pelajar berani melapor karena telah banyaknya korban. Jadi kita mendorong buat korban agar bisa melapor kepada yang berwajib dan juga memberikan himbauan agar bisa selektif dalam pemilihan agen dan juga membuat perjanjian secara tertulis.Serta kita juga ada namanya Program Klinik Hukum yaitu kami meminta bantuan kepada KBRI dan KJRI agar kalau ada kaduan yang datang kepada kami.Bisa ditindak secara langsung oleh yang berhak atau otoritasnya,” jelas Wahida, Kepala Departeman Advokasi Hukum dan Kelembagaan PPI Turki.

  “Ini sangat bagus,yang penting kalian bisa mengatur waktu dengan baik dan kita bisa saling berkolaborasi. Kami sangat mendukung upaya kalian dan harapannya PPI ini nantinya bisa berdampak dan memberikan pengaruh baik kepada seluruh pelajar Indonesia di Turki,” tutup Konsulat Jenderal Republik Indonesia. (Nanta/red)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *