Bupati Belitung Sahani Saleh berfoto bersama Puteri Muslimah Asia 2018 di Bandara HAS Hanandjoeddin
Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) membuka kegiatan Mentari dari Turki di kantor Desa Gunung Riting, Kecamatan Membalong, Minggu (5/8/2018).
Acara ini merupakan gerakan peduli yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki. Simbolis pembukaan ditandai pelepasan balon.
Turut hadir Ketua PPI Turki Gesta Fauzia Nurbiansyah, Ketua Program Mentari dari Turki Usamah Taqiyuddin, serta dua Puteri Muslimah Asia Avida Lale dan Hatice Beyza Demir.
Sanem menyambut baik kehadiran rombongan PPI yang berjumlah sekitar 25 orang selama sepekan ke depan.
Menurutnya, kegiatan sosial yang dilakukan PPI Turki pertama kalinya dilakukan di Belitung.
Pemilihan lokasi di Membalong karena daerah tersebut sedang dalam pengembangan sebagai destinasi wisata baru yang memiliki berbagai produk unggulan desa serta kekayaan alam.
Wilayah Desa Gunung Riting sendiri memiliki kekhasan dalam sektor perkebunan serta produk olahan gula aren.
“Gula aren yang dihasilkan telah mengantongi hak paten, karena tidak menggunakan bahan kimia sebagai pengawet. Bahkan produk ini siap ekspor,” kata Sanem.
Ia berharap agar Belitung semakin mendunia. Terlebih lagi, kehadiran dua gadis cantik yang merupakan Puteri Muslimah Asia asal Turki, dapat memberi dampak baik, terutama sektor pariwisata.
“Bukan mustahil jika nanti putri Gunung Riting datang ke Turki,” ujar Sanem yang disambut tawa dan tepuk tangan meriah warga desa yang hadir.
Lebih lanjut Bupati Sanem mengatakan, Belitung kini sedang dalam proses meraih predikat geopark internasional dari UNESCO.
Ia pun berharap masyarakat menjaga kelestarian, sehingga wisatawan yang datang dapat menikmati potensi keindahan alam.
“Bersyukur hidup di Belitung, karena pembangunan diarahkan pada pariwisata,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Desa Gunung Riting Derasik pun menyambut baik program dari para pelajar ini.
Menurutnya, selain memberi manfaat bagi warga desa, ini juga sebagai bentuk mendukung program Presiden Joko Widodo, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.
0 Comments