ANKARA – (30/09/23), PPI Ankara melalui Department Akademik dan Kajian Strategis mengadakan program perdana yaitu School of Writing. Dengan bertujuan mengasah kemampuan kepenulisan, acara ini juga bermaksud untuk mengedukasi pelajar Indonesia di Ankara tentang pentingnya menulis serta praktik langsung menulis setelah sesi seminar.

Kegiatan ini diadakan di Önder İmam Hatiptiler Derneği dan sangat diapresiasi oleh Mehmet Fatih selaku müdür (ketua) dari organisasi tersebut. Beliau berpesan semoga kolaborasi ini terus tumbuh kedepannya antara pelajar Indonesia di Türkiye.

Selaku Penanggung Jawab kegiatan ini, Abdullah Ayyasy juga mengapresiasi para peserta yang di tengah kesibukan registrasi dan persiapan memulai perkuliahan, mereka masih menyempatkan waktu untuk hadir dan belajar bersama di acara ini. Abdullah Ayyasy juga akan berusaha mengundang penulis-penulis hebat Indonesia seperti Helvy Tiana Rosa, Andrea Hirata, dan Tere Liye, di masa yang akan datang.

Naura Arifa selaku Ketua PPI Ankara juga mengatakan bahwa kegiatan School of Writing atau disingkat SHOW ini bukan hanya sekedar teori saja, melainkan juga dapat mengedepankan pendekatan praktis. Suatu jalan tengah tentang bagaimana sebuah teori bisa dipraktikkan dalam kehidupan nyata.

“Saya percaya bahwa penuagan ide menjadi tulisan adalah sebuah proses. Proses itu makin lancar seiring dengan makin seringnya itu diulang. Lancar kaji karena diulang. Jadi, saya berharap program seperti ini tidak berhenti sampai di sini”, tambah Naura.

Kegiatan ini terdiri dari pemaparan materi tentang kepenulisan yang disampaikan oleh Fadlan As-Sidiq selaku narasumber, dan juga praktek kepenulisan on the spot setelah pemaparan materi. Di sela-sela kegiatan juga ada kuis berhadiah yang disediakan oleh panitia tentang dasar-dasar kepenulisan serta pengetahuan umum yang bisa membangkitkan semangat para peserta dalam belajar, serta ada Ice Breaking yang langsung diberikan oleh Kak Ihsan Rahmat Fauzi di akhir acara.

Pemateri juga memberikan resep praktis untuk penulis yang sering dipakai oleh para penulis seperti mencatat kosa kata menarik, sering serap informasi (buku, berita, youtube, dll), dan selalu menghindari pandangan mainstream, dalam arti selalu mengkritisinya.

“Menulis itu adalah seni. Maka tidak ada panduan penulisan yang baku. Oleh karena itu disesuaikan dengan kreativitas masing-masing penulis dan akan terus berkembang mengikuti zaman”, tambah Mas Fadlan. Ia juga mengapresiasi tulisan beberapa mahasiswa/i PPI Ankara dalam sesi praktek kepenulisan yang sudah struktural dan bagus. Di akhir, ia berpesan agar kegiatan seperti ini tetap continue atau berkelanjutan agar skill menulis mahasiswa/i PPI Ankara tetap berkembang. (Lolandra/red)

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *